The Scaterred Stories

The Scattered Stories
Kisah-kisah terserak itu...

Aku pernah berjanji...pada diriku sendiri...untuk mencoba memunguti satu satu...ya satu demi satu kisah kisah terserak itu. Lalu menuliskannya di sini...iyaaa di sini di ruang virtual ini...bukan utk siapa dan apa...tapi lebih utk kubacai lagi saja.

Banyak yg ingin kutulis tapi kadang kata kata itu tidak lancar bisa dituturkan...

Semalam, untuk ketiga kali temen India ku - si Pravine - menegurku kalo aku terlihat banyak mikir. Ngelamun tepatnya.

"Didik why you are always thinking" (note: jangan tanya grammar ya...kalau dah cakap macam tuh...tak ambil peninglah dengan grammar)
Ah kamu Pravine...tahu aja

Iya memang sebanyak hitungan hari-hari yang ia sebutkan itu selalu melintas kisah-kisah yang berebut pingin untuk dituliskan.

Dari tempat aku duduk di deretan kursi paling kiri menghadap ke jendela ruang makan yg dinamai Tea Room favoritku ini...pandanganku menembus tak berujung.

Ya...malam itu ketika ia menegurku lagi untuk yang ketiga aku teringat kawan ngobrol setiap awal shift. Si Nolan Bernaldo seorang Pinoy yang keren. Kami selalu melewatkan waktu barang 10 - 20 menit di tempat aku duduk itu ngobrol apa saja sambil menikmati secangkir kopi. Ah aku ingat betul kopi kesukaanya...Davidof Coffee.
Rasanya seperti sedang menungguinya datang saja...tapi dia sudah pergi...perusahaan telah menendangnya untuk sebuah strategic bussiness reason...ah dua buah sih...rasionalisasi dan nasionalisasi. Kini aku expatriate sendirian di grup...dan rasa sunyi itu kadang memang tidak mengenakkan.

Banyak kenangan yang telah kita buat baik dalam harmoni kerja ataupun kadang dalam konflik...ah itu biasa dalam dinamika kerja dan hidup.

Banyak ia bercerita tentang rencana bikin ini itu di saat nanti pulang ke negeri sendiri. Hal yang sama menjadi impian buruh migrant untuk punya dan mengelola usaha sendiri.
Persiapan tempat untuk merubah diri menjadi enterpreneur kecil kecilan masih dalam proses...belum beres juga sampai saat ini. Semoga cepat kelar dan segera menimbang untuk nantinya memutuskan waktu yang tepat untuk pulang...Maaa...Naaak Abi kangeeennn.

Lalu...kisah-kisah terserak lain berebut bicara kepadaku utk segera minta dituliskan.

Ada sepenggal kisah tentang sahabatku Fuah ZZ yang telah berpulang...semoga engkau tenang di sana Fuah.

Ada tentang Kota Lelaki yang aku tinggali saat ini.

Ada tentang Kretek asli negeri kaya melimpah yang aroma kepulan asapnya tak begitu disuka orang-orang di negeri Hijaz ini.

Lalu lompat lagi ke masa masa sekolah di kampung...

Ah....berloncatan tak teratur mereka ini...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!