Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

HANYA IGAUAN

Mata itu tak lagi bisa dibuka lebar Hanya separuh katup atau malah kurang Melemahnya koordinasi antar saraf yang bertanggung jawab pada semua aktifitasnya itulah pangkalnya Kelopaknya bak terberati beban Hingga hanya menyisakan ruang sempit Bagi kornea yang masih berhasrat menangkapi segala citra Lalu di antara jaga dan lena itulah Kenanaran, samar-samar, ke-tak jelas-an, bayang-bayang pucat, citra-citra distorsif yang memenuhinya Kantuk berat nan panjang itu Lalu menyeretnya masuk ke kedalaman alam warna-warni Tangkapan citra-citra distorsifnya ikut pula berbaur Berkelindan tak berjarak Bergumulan tak terpisah Bergelora membuncah-buncah Merambahi malam yang semakin dalam Dalam Dalam dan pekat Lalu suara keras memecah di ujung sunyi "THOGHUT...THOGHUUUT!!!" "Nak, banguuun...bangun nak! Engkau mengigau!."

Tembang Macapat

Lewat baris-baris kata yang dipilih dan disusun secara indah, lalu disenandungkan dengan tak kalah apiknya pula, adalah metode bernasihat, memberi pêpeling kepada khalayak yang dilakukan oleh para leluhur kita tempo doeloe. Budaya dan sastra merupakan sarana yang dipilih untuk ikut berpartisipasi dalam membangun karakter masyarakat dan bangsa. Karya-karya kesusastraan para leluhur yang adiluhung itu telah menjadi khasanah bangsa yang bernilai sangat tinggi. Karya-karya yang penuh nasihat dan petuah bijak itu agaknya akan tetap relevan dengan kondisi kekinian. Dari sekian banyak karya sastra yang telah para leluhur lahirkan itu, adalah Macapat yang konon termasuk ke dalam karya sastra tembang cilik, mempunyai banyak ragam di mana pada setiap ragam dari tembang itu memiliki kandungan nilai tersendiri yang amat bagus. Ada sebelas ragam atau jenis dalam Macapat yang isinya nasihat berkenaan dengan perjalanan hidup manusia dari semenjak dalam kandungan ibu hingga kembali kepada Sang

Kesahajaan Yang Tersalah-pahami

Berabad-abad lamanya Engkau tersimpan dan berpindah dalam sulbi-sulbi suci dan rahim-rahim pilihan Berabad-abad lamanya pula namaMu selalu disebut dan menjadi tuah dan azimat bagi para pengharap Engkau dinanti-nantikan sepanjang waktu hingga Engkau hadir di bulan Rabiul Awwal kala itu Menebar cinta, kasih sayang dan berkah bagi sekalian alam KehadiranMu bersama keagungan dan keluhuran sifat dan budi pekerti yang tak tertandingi oleh siapapun Telah menjadi rahmat bagi semesta raya Sekaligus penutup Kenabian, penyempurna agama dan akhlak sekalian manusia Keagungan, keluhuran dan segala keunggulanMu yang berbalutkan kesahajaan yang sangat luar biasa itu Ke-basariyah-anMu yang Engkau perlihatkan secara jelas dan terang Sungguh telah menjadi tabir tebal dan suatu perkara bagi sebagian ummatMu Hingga membuatnya berpurbasangka serampangan akan hal ikhwalMu Gegabah memperbandingkan, mempertanyakan, mensoalkan hal yang bagi sebagian orang teranggap sebagai amat terlarang yang bah