Hikayat Mata Air
Mata air abadi itu terus saja memancarkan air yang jernih menyegarkan. Tanpa kenal putus. Barang sejenak pun. Airnya tetap terus mengalir melintasi sungai-sungai nan panjang tak berujung. Mengalir melintasi rentang waktu yang amat panjang. Bahkan hingga berakhirnya jaman. Ia memenuhi segala hajat, mencukupi segala kebutuhan. Men-tawarkan segala dahaga hingga membasuh sucikan hati-hati yang muram dan nestapa oleh beragamnya khilaf dan dosa, berpadu pengharapan dan rindu yang tak terperi. Adalah hikmah dan berkah dari gempa besar kala itu. Gempa tektonik bergesernya lempeng-lempeng bumi oleh sebab aktifitas bawah tanah. Gempa vulkanik yang memuntahkan lava dan bebatuan besarnya itu sempat menghadang dan menutup lintasannya. Hingga airnya meluap, meluber kemana-mana. Membanjiri tanah-tanah tandus, sawah-sawah gersang serta ladang-ladang yang kekeringan. Meluber mencari dan membentuk lintasan-lintasan baru. Adalah tanah-tanah persemaian yang selalu kekurangan air itulah yang menan