Kisah Pendekar Golok Lidah Api
"Ciat..ciaat..ciaatttt" Dengan gerakan yang tangkas pendekar muda itu sekonyong-konyong menyerang orang berpeci hitam yang berkalungkan sarung di lehernya itu. Meski beberapa kali serangannya hanya mengenai ruang kosong, ia masih terus saja menyerang. Orang berpeci hitam itu senyatanya tidak kalah tangkas dan gesitnya. Ditilik dari cara menghindar dan berkelitnya yang sangat efisien saat meladeni serangan, jelas dia seorang yang mengerti betul tata gerak beladiri. Apalagi ketika pada suatu serangan yang mengharuskannya melompat agak jauh ke belakang, lompatannya itu ia lakukan dengan sangat ringan diakhiri dengan kuda-kuda yang kokoh mantap. Serangan dari pendekar muda itu semakin menggebu lantaran sampai berpuluh jurus tak satupun pukulan dan tendangannya bisa mengenai sasaran. Keadaan ini membuatnya semakin kalap saja, hingga beberapa kali dalam serangannya itu nampak ada celah yang bisa digunakan oleh lawannya untuk memukul balik bahkan menjatuhkannya. Namun uniknya,