Tembang Macapat

Lewat baris-baris kata yang dipilih dan disusun secara indah, lalu disenandungkan dengan tak kalah apiknya pula, adalah metode bernasihat, memberi pêpeling kepada khalayak yang dilakukan oleh para leluhur kita tempo doeloe. Budaya dan sastra merupakan sarana yang dipilih untuk ikut berpartisipasi dalam membangun karakter masyarakat dan bangsa.

Karya-karya kesusastraan para leluhur yang adiluhung itu telah menjadi khasanah bangsa yang bernilai sangat tinggi. Karya-karya yang penuh nasihat dan petuah bijak itu agaknya akan tetap relevan dengan kondisi kekinian.

Dari sekian banyak karya sastra yang telah para leluhur lahirkan itu, adalah
Macapat yang konon termasuk ke dalam karya sastra tembang cilik, mempunyai banyak ragam di mana pada setiap ragam dari tembang itu memiliki kandungan nilai tersendiri yang amat bagus.

Ada sebelas ragam atau jenis dalam Macapat yang isinya nasihat berkenaan dengan perjalanan hidup manusia dari semenjak dalam kandungan ibu hingga kembali kepada Sang Khalik.
Urutan dari sebelas jenis tembang dalam macapat adalah
Maskumambang, Mijil, Kinanthi, Sinom, Asmaradana, Gambuh, Dandanggula, Durma, Pangkur, Megatruh dan Pocung.

Berikut ini kutipan Macapat Kinanthi dan Durma:

KINANTHI

Padha gulangên ing kalbu
Ing sasmita amrih lantip
Aja pijêr mangan nendra
Kaprawiran den kaésti
Pasunên sariranira
Sudanên dhahar lan guling
Dadiya lakunireki
Cêgah dhahar lawan guling
Lan aja asukan-sukan
Anggo-a sawatawis
Ala watêke wong suka
Nyuda prayitna batin
Yen wus tinitah wong agung
Aja sira nggunggung dhiri
Aja rakêt lawan wong ala
Kang ala lakunireki
Nora wurung ajak-ajak
Satêmah anênulari

Jarwan atau terjemah bebas berdasar hasil penangkapan pribadi pada keseluruhan isi dan bukan pada bagian per-bagian;

Latih dan asah terus ketajaman kalbu, hati dan nurani, agar hidup menjadi cerdas dan cermat.
Adalah menahan diri dengan sebaik-baiknya merupakan upaya yang harus terus dilakukan. Batasi makan, tidur dan hal-hal lain yang sifatnya menyenangkan yang lalu melenakan. Berlakulah yang sewajarnya, hindarkan diri dari suatu hal yang berlebihan. Karena yang demikian itu bisa melunturkan kewaspadaan dan melemahkan batin.
Ketika telah menjadi "orang" jangan pernah berlaku angkuh dan menyombongkan diri.
Hindari bergaul rapat dengan orang yang buruk laku, karena itu bisa menjadi sebab ikut dalam perbuatannya, baik oleh sebab  diajak ataupun tertulari.


DURMA

Dipunsami ambanting sariranira
Cêgah dhahar lan guling
Darapon suda 
Nêpsu kang ngambra-ambra
Larêma ing tyasireki
Dadi sabarang karyanira lêstari
Bênêr luput ala bêcik lawan bêgja cilaka
Mapan saking badan priyangga
Dudu saking wong liya
Mulane den ngati-ati
Sakeh durmaga singgahana den eling
______

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!