Immigrant Song

Group music rock legendaris dari daratan Inggris, Led Zeppelin, didirikan sekitar tahun 1968  dengan 4 personilnya; Jimmy Page, John Bonham, Robert Plant dan John Paul Jones. Mereka sempat merajai blantika music di jagat ini di era 70an dan telah merilis album-album laris dan keren.

Salah satu album yang saya suka dan yang paling sukses dirilis sekitar tahun 71an dengan titel album Led Zeppelin IV. Stairway to Heaven menjadi lagu terpopuler saat itu dan sampai kinipun masih enak dinikmati.

Setahun sebelumnya mereka merilis juga album yang lumayan sukses bertitel Led Zeppelin III yang dibuka dengan Immigrant Song...yang mempopulerkan raungan Plant di awal lagu itu...
"Aaaaaaaaaaaaaaahhhhh...."

Immigrant Song konon dilatari oleh kisah Viking yang menjadi agresor yang menyerbu daerah lain untuk kejayaannya. Mereka memerangi suku-suku dari daerah yang diserangnya itu untuk kemakmuran dan kejayaannya.

Kisah serangan Viking ini apakah sekarang tidak ada lagi? Ah jangan lupa kawan si Polisi Dunia dan konco konconya sama aja.

Memang mereka tidak secara langsung memerangi penduduk di suatu negeri...tapi mereka memperalat orang orang yang cukup berpengaruh tapi tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur negeri. Mereka yang merasa juga mampu itu milik nggembol lali kata orang orang bijak dahulu...ngiri lalu lupa diri.

Orang orang penting yang punya rasa dengki itu dimanfaatkan untuk memporak porandakan yang sudah mapan atau kebaikan yang sedang diupayakan lalu memberikan tempat leluasa bagi si Polisi Dunia dan kroninya menancapkan kuku kuku beracunya.

Konflik konflik yang dibuat bisa dari isu apa saja...terutama SARA karena jenis ini efek merusaknya bisa sangat dahsyat. Perasaan senasib dan sepenanggungan sesama kepercayaan dan agama itu mengundang sentimen para "pejuang" dari negeri lain untuk berbondong bondong ikut agresi juga akhirnya.  Contoh negara kisruh karena hasil obok obokan si Polisi Dunia ini banyak sekali...sebut saja Libya atau mana lagi....ah browsing ndiri deh tentu banyak info tentangnya.

Nah lalu...negerimu sendiri gimana? Masih maukah konflik konflik horizontal yang hendak dimainkan itu digunakan juga untuk memancing datang para agresor? Memancing mereka ikutan menyanyikan Immigrant Song di NKRI? Jangan ya...kita itu udah enak kok. Menyudahi khayalan khayalan itu memang sebaiknya cepat dilakukan...berpuaslah dengan NKRI saja dan bersama kita membangun kejayaan yang dicita citakan sejak lama.

Tapi...buat kita...Immigrant Song versi buruh migrant dan kadang suka migren sama sekali jauh dari itu...mereka hanya pingin membangun kemakmuran pribadi. Tidak ada memerangi suku setempat dengan mengambil jatah kesempatan mereka....tidak. Saat ini hanya karena orang setempatnya masih butuh support para pendatang yang pada suatu waktu yang tepat akan ditendang keluar juga. Atau karena orang setempat terlalu gengsi untuk mengerjakan pekerjaan macam tukang bersih bersih...walaupun tukang bebersih masjid. Padahal kalo jadi petugas kebersihan di tempat ibadah kan berpahala...tapi ya itu gengsi itu bisa saja di atas pahala...eh.

Nyanyian nyanyian para migrant itu bisa tentang harapan harapan baik hidupnya pun juga sesekali tentang sedih sedu dan sedan. Penuh warna.
Tentang kelancaran sekolah anak anaknya yang terasa semakin tak terjangkau saja saat ini.
Atau tentang cita cita merintis wira usaha yang bisa menyerap tenaga kerja sekembalinya nanti....hmmm apakah ndak mulia tuh tujuannya...membantu program pemerintah ituh.
Atau tentang rindu tingkah lucu anak anaknya...atau tentang sekedar kongkow ngopi bareng mereka...atau tentang haru biru lainnya...ah bisa banyak hal yang bisa didendangkan.

Namun satu hal yang musti diingat...jangan pernah menyanyikan lagu tentang jasa dan perjuanganmu...melebihi kadarnya. Perjuangan itu juga diupayakan oleh yang kalian tinggalin di kejauhan sana di kampung negerimu. Mereka juga tidak pernah ringan dalam mengarungi hidup dan kehidupannya. Mereka juga memendam rasa yang sama.

Ah baiknya memang kita gubah bareng bareng saja Immigrant Song itu untuk hidup yang labih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Ini Dadaku Mana Dadamu?!