Ohm Keren dan Paradoks-nya

Jakarta yang tak bermendung siang itu rasanya menambah syahdu saja. Apalagi semenjak awal hari sang surya dengan sangat murah hatinya memberikan energi gratis berlimpah yang sampai saat ini belum termanfaatkan secara penuh. Solar cell belum populer dan diupayakan secara lebih luas ke lapisan masyarakat.

Hari Senin di bulan Maret minggu-minggu akhir itu bener-bener membuat kita berkeringat. Baru sekian menit ngantri untuk masuk area screening di pintu depan bandara Halim PK tubuh kita sudah meresponya dengan bikin bau bauan yang aduhai itu...mana ga sempet nyemprotin parfum tadi.

Terasa lega dan nyaman setelah kita masuk ke area ruang tunggu boarding...kontan saja udara sejuk dari perangkat pendingin udara itu dengan lembut seolah menyapa...hmm seger...ah seperti sapaan lembut si mahmud abas aja ya...iyaaa...mamah mamah muda anak baru satu itu...eeeeaaaaa.

Siang itu bandara cukup padat dengan berbagai macam penumpang, ada yang keren keren tapi banyak juga yang ndesmo...dandananya biasa banget...bersahaja, kayak rombongan saya. Ma'af ya nak...mak...tampang kita memang ndesmo kok...jangan tersinggung ya...ma'aaafff.

Sekarang ini dah ga gumun ga heran lagi...hampir semua orang bisa terbang, karena sekarang ongkosnya relatif murah dan alasan lain yang hampir seragam...hemat waktu!
Iya sekarang orang bener-bener pinginnya serba cepat. Waktu semakin menjadi parameter sangat penting, siapa yang berani bilang enggak. Kalau dah lewat...ya ga bakalan kembali. Dan tinggal disesali atau disyukuri tergantung cara kita melewatinya.

Siang itu tidak banyak deretan kursi yang bisa menampung berlima sekaligus ngumpul di satu tempat. Setelah melewati beberapa deretan kursi yang disusun rapi beradu punggung dan lorong yang tercipta diantara kelompok kelompok kursi itu akhirnya kita menemukan tempat yang nyaman...PW kata anak anak.

Tempat itu tepat berada di belakang gerai minuman bergengsi dari Amrik - Starbuck - yang berlogo rambut panjang dengan warna hijau itu. Lalu seperti biasa kita ngobrol asik dengan topik topik spontan yang terlintas begitu saja...termasuk "ngrasani" kelompok keluarga lain. Seperti yang aku katakan ke anak gadisku yang gede:
"Ayank liat tuh di seberang...keren ya mereka pake kaos seragam...kompak ya!."
Mengiyakan? Tidak! Malah katanya..."Itu Bi yaaa...kayak mo family gathering"
Ah bener juga kau...iya iya.

Lewat sekian menit berikutnya beberapa kursi di grup sebelah kanan kosong sekitar 6 tempat duduk tetapi hanya dalam itungan semenit dua sudah terisi lagi. Kali ini dua orang lelaki...ohm ohm yang nongkrong di situ. Mata saya tiba tiba tertarik untuk terus mengawasi gerak gerik mereka. Ga tahu juga kenapa si mata ini kok ingin tahunya gede banget.

Dua lelaki itu keren...dandananya rapih dan terlihat smart. Dengan paduan warna yang menurut saya cukup apik dan serasi. Satu jangkung dan satunya lagi agak gemuk. Yang berbadan subur ini malah melengkapi dandananya dengan blazer yang serasi dengan warna kemeja di dalamnya. Tongkronganya semakin anggun saja dengan segelas minuman berkelas itu di tangan mereka. Keren cakkk...udah penampilanya okkeh plus minumanya berkelas....semakin mencitrakan kebolehanya. Aku terpesona dan cemburu? Ngga tahu...cuman aku masih terus mengawasinya...beruntung mereka tidak tahu kalo diam diam ada yang "mengaguminya"...ini mungkin termasuk nyinyir tapi versi mata yaa.

Belasan menit kemudian yang berblazer itu menjulurkan tanganya ke kolong kursi, seperti ada sesuatu yang terjatuh. Aku sempat menduga ada selembar dua lembar dollarnya yang jatuh. Tetapi teka teki itu terjawab segera setelah tangan yang terjulur berikut gelasnya itu kembali dengan tangan kosong. Aaahh...si ohm keren itu menyembunyikan gelas kertas bekas minumnya! OMG...si jangkung juga ga mau kalah.

Kedua ohm keren ini enggan untuk membuang sampahnya sebelum pergi karena panggilan boarding yang barusan didengarnya. Apakah mungkin mereka berpikir sudah ada petugas pembersih? Dan mereka merasa sudah membayarnya? Ngga tahu!.
Tapi ini perilaku yang ga boleh menular...dan aku tarik perhatian anak anakku semua untuk melihat satu paradox ohm keren ini....

Nah nak...kita memang ga perlu takjub berlebih ama penampilan fisik...jangan nggumunan dengan pernak pernik yang menyilaukan. Yang nampak smart itu baru saja memberi pelajaran ke kita...apakah mereka berdua punya problem perilaku? Personality? Mentality? Ah biarkan saja nak...bagi kita ambil hikmahnya saja.

Dan...kita juga ikutan berkemas akhirnya setelah announcer mengingatkan:
"Para penumpang yang terhormat...pesawat udara CitiLink jurusan Jogjakarta dengan nomor penerbangan......"

Selamat tinggal Halim...makasih Ohm Keren atas pelajaranya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!