Menjadi Arang Menjadi Abu!

~~~
Aku benar benar ingin melampiaskan
semua amarah yang menyesaki dada
Marah yang kan membakar hangus
Tapi yang telah menyala di dada itu berangsur redup terenggut...
"Aku tak mau jadi Arang atau Abu"
~~~

Kemarahan itu sebuah energi yang harus diorganisir dengan benar. Energi besar itu tidak bisa digunakan dengan semau-maunya. Jika tidak tepat penyalurannya, bisa saja tidak akan beroleh apa yang hendak kita capai.

Pernah dalam sebuah pertarungan Sayyidina 'Ali r.a. mengurungkan niat untuk menghabisi lawannya yang tinggal sekali tebas saja, lantaran beliau saat itu dilanda amarah. Karena amarah yang menerpa beliau itu telah menggeser dari niat suci yang hanya berharap ridhlo Allah menjadi pemenuhan nafsu pribadi.
Peristiwa itu sungguh suatu tauladan yang luar biasa bagi kita untuk selalu menjaga kelurusan niat.

Energi besar kaum muslimin yang bisa terkumpul belakangan ini, apapun pemicunya, janganlah sampai melintasi jalan penyaluran yang keliru. Amat sayang jika karena kurang hati-hati dan waspada api itu justru membakar diri sendiri. Jikalah menang menjadi arang dan terlebih kalah, menjadi abu saja. Hal yang patut ditangisi.

Potensi besar yang kian hari terus digalang dan diupayakan serta dimobilisasi oleh para penggede organisasi massa itu rawan tersusupi.
Tersusupi para demagog yang tak pernah berhenti memenuhi hasratnya. Juga rawan terbit sikap jumawa, ashobiyah, dari massa yang besar itu. Yang menepuk-nepuk dada, meneriakkan klaim-klaim sepihak, lalu mengecilkan peran yang lain. Merasa menjadi wakil ummat yang sedemikian besar tanpa persetujuan. "Kamilah sang pembela itu! Kami akan lawan kalian. Revolusiii!"

Lalu apa kira-kira yang akan terjadi?

Yang mesti selalu diingat, bahwa menentang pemerintahan sah yang berlandaskan konstitusi dengan menggelorakan revolusi itu tidak dibenarkan oleh ulama berdasar hadits rujukan karena aksi sejenis ini adalah bughot (klik link untuk tulisan tentangnya). Hendak menumbangkan lalu menggantinya tanpa melalui jalur yang benar adalah pemberontakan.

Dan mungkin, abu akan beterbangan memenuhi atmosfir menyesaki nafas-nafas yang menghirupnya.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!