"1001"


Seribu satu, orang sering menggunakan angka ini untuk menyebut sesuatu yang "....." tergantung dari konteks kalimatnya bagaimana dan untuk tujuan atau penjelasan apa. Beberapa contoh, misalnya seperti yang berikut ini:

"Bang Nasir itu mempunyai 1001 macam cara untuk menyelesaikan persoalannya", ketika menjelaskan tentang seseorang yang ukil, kreatif, penuh ide dan bisa menemukan hal-hal atau metode baru.

"Ah lelaki itu punya 1001 macam alasan untuk tidak datang menemuimu...lupakan saja dia", saat menyebut orang yang suka ingkar janji.

"Buku primbon tafsir 1001 mimpi" untuk menamai buku kecil berisi ramalan angka-angka yang akan keluar di togel..yang SDSB itu tuh. "Ah keknya punya pengalaman nih dengan pertogelan?" Itu cerita lama ketika SMA dulu saat nunggu angkutan di penjahit baju yang dinamai Desember. Buku tafsir mimpi yang ada di situ isinya tentang mimpi yang di-angkakan dan orang pakai untuk menebak togel...apakah tepat dengan angka yang keluar? Meleset yang pasti. Tapi ya itu tetap saja banyak orang merujuknya. Lucu emang kok.

Sebenarnya kalau bagi saya sih angka itu ya tetap angka saja tapi kalau mengikuti logika cocoklogi dan gathuk mathuk yang sering digunakan orang, menghubung-hubungkannya dengan hal-hal lain bahkan ke ranah agama sekalipun, saya jadi terpancing ingin mencobanya juga.

Masih ingat dengan jelas ketika aksi 411 itu katanya, konten angkanya setelah melalui beberapa ramesan alias otak-atik tentunya, ketemu deh...lalu berseru "Ah ini sesuai dengan Al Maidah 51...ini pasti bukan suatu kebetulan".
Aksi berikutnya yang bertajuk 212 juga mengalami hal yang sama. Diotak-atik lagi...ketemu...kalau ditulis dengan 0212 dengan model tertentu dan dibaca setelah diputar 180 derajat akan ditemukan nama TITO. "Ada apa dengan ini semua?" Itu gumamnya.
Ah bisa aja emang.

Nah hari ini 10 Januari kalau dituliskan dengan angka menjadi 1001. Secara logika cocoklogi bisa dikaitkan ke mana saja atau ke apa saja. Dan buat saya sepuluh Januari akan saya jadikan pengingat, awal untuk memulai bisa menemukan 1001 macam cara untuk berbenah dan memperbaiki diri.

Kalau boleh mencocokkan dengan kitab suci saya akan pilih yang berikut ini,

QS:1 (Al Fatehah) ayat pertama. "Bismillahirrohmaanirrohim"
Memulai "segala sesuatu" dengan Bismillah untuk menjadi lebih baik lagi dan lagi.

QS:100 (Al-`Ādiyāt, ayat 1-11):
1 - Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,
2 - dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
3 - dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
4 - maka ia menerbangkan debu,
5 - dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
6 - sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
7 - dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
8 - dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
9 - Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
10 - dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
11 - sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.

Alloh maha mengetahui segala sesuatu baik yang terlahir dan tersembunyi di balik dada kita, baik yang awal dan yang akhir, yang terdahulu maupun yang terkemudian. Maka untuk selalu konsisten berbenah diri lalu menjaganya itu menjadi sesuatu.
Semoga selalu dimudahkan dalam setiap langkah. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!