Pedang Yang Terhunus

Membacai semua narasi dan kisah tentangmu telah membuatku berpikir ulang tentang mu
Apakah kau seorang pahlawan dengan segala kebesarannya?
Ataukah hanyalah seekor pecundang yang berkeliaran melata saja?

Tentang siapa sejatinya dirimu adalah menjadi sebuah keburaman.
Keburaman yang dibuat oleh tangan tangan tak bertanggung jawab.
Kemilau pedangmu dan torehan rekornya telah memenuhi lembar demi lembar pustaka yang ada.
Dan puja puji gemuruh dan nyaring menggelegar berlangsung terus hingga kini dan nanti
Sebagai buah dari kuatnya narasi dengan segala amplitude nya
Sambil tersembunyikan segala borok berbau yang ada di sekujur tubuhmu
Sungguh kau begitu beruntung kawan memiliki banyak pemuja nan lugu bermodal prasangka baik dan angan angan kosong setinggi awan kelabu

Kesaksian dari yang tersembunyi mengungkap cerita
Tentang kilat pedangmu yang telah tidak saja menghabisi sesiapa yang berseberang denganmu
Pun juga sesiapa yang mestinya terlindung dengan kilaunya dari yang terhunus itu
Sesiapa yang mestinya merasa aman dan teduh di bawah bayang bayangnya

Dua pedang yang selalu kau sandang dan terhunus itu nyatanya telah menelan korban yang tak cukup jari untuk menghitungnya
Yang tajam telah begitu banyak mengucurkan darah dan meminumnya
Dan yang tumpul itu telah menumpahkan benih-benih penuh kekotoran ke ladang-ladang suci yang ternista...

Oh pedang yang terhunus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!