Kopi Tak Pernah Berbohong (SecangkirKopiPahit~5)

Tiap kali hendak aku tambahkan gula barang sesendok kecilpun
Kopi itu serta merta menahanku untuk melakukannya
Pesannya begitu kuat meski lembut dibisikkannya

"Segala pemanis yang kau tambahkan itu hanya akan menipu dan mengecohmu. Mengaburkan makna dan maksud dari kepahitannya. Menutupi pesan yang hendak disampaikan. Ia akan menutup sebagiannya bahkan mungkin keseluruhannya. Melenakan hingga terlupakan esensinya. Resapi dan nikmati pahitnya dan kau akan mengerti".

Fakta bahwa dalam perjalanan sejarahnya, Islam juga tidak terlepas dari awan kelabu yang bergelayut dan mengiringinya itu tidak serta merta boleh untuk dinihilkan pun bahkan hanya sekedar dilupakan. Lalu memilihkan hanya pada kisah-kisah indah tentang kejayaan dan harmonisnya pergaulan di dalamnya. Karena sesungguhnya dalam kepahitan sejarah itu ada hikmah yang mesti dipetik.

Jikalah tetap saja demikian, seperti halnya kopi yang ditambahi gula itu, reduksi pada manfaat kafein yang hendak diambil itu sudah pasti akan terjadi.

Bermula dengan berpulangnya Sang Uswatun Hasanah kanjeng Nabi SAW, awan gelap itu menghampiri Islam dan para pengamalnya. Perseteruan dengan motif politik dan kekuasaan telah menyergap insan-insan yang dididik oleh Nabi dan hidup bersama dalam bimbingan wahyu.

Fakta bahwa tidak seluruhnya para insan yang didefinisikan sebagai khairul ummah itu tetap konsisten pada apa yang telah mereka terima dari Sang Pembawa Risalah adalah sesuatu yang mesti bisa kita terima. Ya karena setiap insan tidak mempunyai kapasitas yang sama dalam memahami agama. Tingkat makrifatnya bahkan terhadap Nabinya sekalipun tidak dalam tataran yang sama. Dan jangan dilupakan pula bahwa mereka juga mempunyai kehendak bebasnya masing-masing, yang dengan kehendak bebasnya itulah maka ada pengadilan pada yaumil hisab dan juga merupakan sebuah keniscayaan yang biasa disebut juga dengan sunnatullah itu. Lalu berusaha mati-matian mengingkari fakta yang ada menjadi hal yang tidak wajar, tidak semestinya dilakukan oleh orang yang mengaku adil dan beradab.
...
Dan aku terus mencoba untuk mengerti...senyatanyakopi itu memang tidak pernah berbohong.

[SecangkirKopiPahit]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!