Sepetak Kamar Kegaduhan (SecangkirKopiPahit~12)

Di hari-hari yang semestinya penuh dengan kegembiraan dan suka cita ini, saya tidak mengerti kenapa yang terlintas dalam ingatan ini malahan kisah tangisannya Ibn Abbas?!

Mungkin saja hari itu bagi Ibn Abbas adalah hari penuh kabut kegelapan yang akan menyelimuti ummat sepanjang waktu dan karenanya pula menjadi hari paling menyedihkan sepanjang hidupnya.

Dengan isak tangis yang mengucurkan deraian air mata yang tak berkesudahan, Ibn Abbas keluar dari sepetak kamar yang tak terlalu besar itu. 

"Sesungguhnya musibah yang paling besar adalah apa yang menghalangi Rasulullah untuk menulis kitab tersebut yaitu perselisihan dan kegaduhan mereka" (HR Bukhari)

Kegaduhan yang terjadi di dalamnya, perselisihan dan pertengkaran dengan suara-suara keras dan meninggi yang tidak sepantasnya dilakukan di hadapan Nabi suci itu telah membuat sang pemiliknya tidak berkenan lalu mengusir biang kegaduhan itu pergi dari sisinya, mengusir keluar orang-orang yang ada di dalamnya.

"Ketika telah dekat kematian Rasulullah, dalam rumahnya berkumpul beberapa orang termasuk didalamnya Umar bin Khattab. Nabi SAW berkata: "Kemarilah, aku akan menulis sebuah tulisan yang dengannya kalian tidak akan tersesat selamanya". Kemudian Umar berkata bahwa Rasulullah SAW sedang sakit, dan kita telah memiliki Al-Quran, cukuplah Kitabullah. Maka orang-orangpun berselisih, sebagian mereka berkata "Berikanlah agar Nabi SAW menulis untuk kalian tulisan yang dengannya kalian tidak akan tersesat setelahnya" dan sebagian mereka berkata seperti perkataan Umar. Ketika mereka membuat suasana menjadi gaduh dan saling berselisih di sisi Nabi SAW, Rasulullah berkata "Berdirilah (pergilah) kalian semua". (HR Bukhari)

Dalam riwayat yang lain

Dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas r.a. ia berkata "Pada hari kamis, tahukah apa (yang terjadi) hari kamis? Kemudian beliau menangis hingga air matanya membasahi janggutnya, ketika sakit Nabi SAW semakin parah beliau bersabda "Berikan kepadaku kertas, aku akan tuliskan untuk kalian tulisan yang kalian tidak akan sesat setelahnya" Namun mereka  berselisih, padahal tak pantas ada yang berselisih di dekat Nabi. Lalu mereka berkata "Bagaimana keadaan beliau, apakah beliau mengigau (meracau)? Hendaknya kalian tanyakan kembali kepada beliau". Maka beliau bersabda "Menyingkirlah kalian dariku, keadaanku sekarang lebih baik dari pada apa yang kalian kira". Beliau mewasiatkan tiga hal, beliau bersabda "Usirlah orang-orang musyrik dari Jazirah Arab, perlakukan utusan sebagaimana aku memperlakukan mereka, dan yang ketiga aku lupa" (HR Bukhari)
...
Dan dari sepetak kamar yang tak terlampau besar itu dan kegaduhan yang terjadi di dalamnya, kabut misteri yang ditangisi Ibn Abbas r.a akhirnya tak pernah terungkapkan...hingga kini!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!