Ahl-al-Fatrah dan Kedua Orang Tua Nabi (SecangkirKopiPahit~11)

Sungguh dengan perkataan dan pendapatmu itu engkau seolah telah suguhkan kepada  baginda Nabi SAW, secangkir kopi yang teramat pahit yang tak layak minum bahkan buat budakmu sekalipun.

Itukah ungkapan rasa cintamu kepada Nabi SAW yang engkau mengaku selalu merinduinya?
Yang kelak engkau berharap pertolongan dengan syafaatnya?
Masihkah engkau berani berharap?
Masihkah engkau mendaku diri para pecintanya setelah engkau terlalu banyak berteori hanya untuk merendahkan nasab beliau?
Setelah kekurang-ajaran dan ketidak adaban yang kelewat batas itu?

Bagaimana mungkin engkau melupakan firman Allah tentang para penyeru dan pemberi peringatan yang selalu Allah kirim untuk tiap-tiap kaum/ummat?

Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.  Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan(QS Al-Fathir 35:24) 

Orang-orang yang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Rabbnya ?” Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. (QS Al-Ra'd 13:7)

Bagaimana mungkin engkau melupakan riwayat adanya Nabi-nabi yang tak disebut dalam Al-quran yang berjumlah hingga 124000 itu?

Bagaimana mungkin pula engkau mengesampingkan hadits tentang "perpindahan" Nabi dari sulbi-sulbi dan rahim-rahim yang terjaga lalu lebih mendahulukan hadits lain yang bermakna menyelisihinya?

Bagaimana mungkin engkau bisa menyebutkan ada masa fatrah dan memasukkan beberapa nama termasuk Waraqah bin Naufal sebagai golongan orang yang mengikuti petunjuk lalu mengeluarkan kedua orang tua Nabi SAW, Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah dari golongan itu?

Ya Rasulullah...
Duhai yang mempunyai ketinggian sifat yang terpuji dan ahlak termulia dari sekalian mahluk...
Duhai yang murkanya adalah murkanya Allah...
Duhai yang keridhaannya adalah keridhaan Allah jua...
Sungguh di saat menjelang milad mu ini ya Rasulullah...
Demi Allah aku mengingkari dan membenci apa yang mereka telah tuduhkan itu.
Demi Allah engkaulah sang pemilik setinggi-tingginya dan sebaik-baiknya nasab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!