Pohon Gharqad

Pohon kayu (perdu?) yang tak terlalu besar tetapi berdaun kecil nan rindang itu konon riwayatnya tempat berlindung dan "menghilang"nya sebuah kaum ketika masa perburuan datang menghampiri mereka setelah kekalahannya pada pertempuran akhir zaman itu.


Terlepas atas ke-validan dari kisah itu, diceritakan bahwa setiap batu dan pepohonan mengatakan ke kaum muslimin jikalau ada kaum yang diburu itu sedang bersembunyi kepadanya kecuali pohon bernama Gharqad. Si pohon inilah yang bertindak berkebalikan dengan pohon-pohon pada umumnya, mereka berdiam dan malahan menyembunyikannya.

Konon, saat ini ada sebuah negeri yang getol membudi-dayakan tanaman ini dalam jumlah yang menakjubkan dengan alasan terkait dengan riwayat tersebut diatas, apakah betul demikian? Wallahua'lam.

Yang menarik tentang Gharqad ini adalah jika kita tidak memaknai pohon itu sebagai sebenarnya pohon secara fisik tetapi pohon dalam makna kiasan. Bisa dibayangkan kejanggalannya jika ada pohon secara biologi fisikal yang bisa memilih-milih siapa yang datang padanya untuk lantas disembunyikannya atau dikatakan keberadaannya, belum tentang kemampuannya yang bisa berbicara itu. Tapi kalau dikatakan "apa yang tidak mungkin jika Allah menghendaki?", memang iya juga sih tetapi jika demikian halnya...berakhir sudah semuanya. Selesai sudah semua wacana dan pemikiran.

Tentu masih kita ingat bahwa seringkali orang, untuk memudahkan ketika menjelaskan asal muasal atau riwayat turun-temurunnya seseorang itu dengan menggambarkannya dalam bentuk bagan mirip sebuah pohon yang padanya ada pokok, dahan dan rantingnya yang bercabang-cabang. Dan istilah yang telah kita kenal dengan baik adalah dengan nama pohon silsilah.

Berangkat dari sinilah maka saya lebih tertarik jika pemaknaan dari pohon Gharqad ini lebih kepada makna simbolik atau kiasannya. Boleh jadi pohon yang dimaksud itu adalah, bisa saja sebuah keluarga atau beberapa, atau lebih luasnya lagi bisa sebuah atau beberapa organisasi atau bahkan sebuah negara atau beberapa, yang mempunyai afiliasi dengan kaum yang dimaksud, sehingga menjadi sangat mungkin ketika pada peperangan akhir zaman itu ada sebuah keluarga besar, sebuah atau lebih organisasi yang tergabung atau sebuah negara dan beberapa koalisinya yang menjadi pendukung dan pelindung dari kaum yang dimaksud itu ketika keadaan mendesak dan memaksanya untuk pergi mencari perlindungan.

Jika melihat keadaan hari ini sepertinya terkaan atau apalah sebutannya tentang apa dan siapanya pohon itu, saya kira bisa saja dibuat. Apakah itu nanti akan bermuara pada kecocokan dan kesesuaian dengan jalan cerita dan fakta, adalah sang waktu jualah yang akan memberikan jawabannya. Kita hanya bisa menunggu episode-episode itu berjalan terus dan lalu akan datang masanya pada kehidupan kita. Yang tentu tidak boleh dilupakan dan harus dilakukan malah, adalah bersiap diri untuk datangnya sebuah masa yang telah ada dalam nubuwat kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!