2019 Akankah Mereka Golput?

Masih teringat banget kata-kata dari banyak orang yang menginginkan punya pemimpin yang saleh. Punya pemimpin yang fasih dalam bacaan ayat-ayat suci alqur'an. Pemimpin yang faham betul ajaran agamanya, sehingga bisa menjadi representasi dari mayoritas penduduk negeri yang muslim ini.

Tentang keinginan yang demikian ini tentu sah-sah saja dan jelas sekali akan membanggakan kita semua yang beragama Islam tentu saja. Saya sangat setuju jika memang ada kandidat idaman seperti itu yang akan bertarung, dan atas pertimbangan faktor yang lain yang tidak kalah penting, misalnya kecakapan dalam bidang poleksosbudhankam, tentu dengan suka cita saya dan keluarga akan vote untuknya.

Pertanyaan pentingnya adalah, siapa sosok itu yang akan diusung oleh partai, mengingat dalam kontestasi pilpres tidak memungkinkan untuk jalur independen?
Presidential Treshold yang 20% itu sebagai sarat awal untuk pemenuhannya. Buntu khan?

Eit sebentar, jangan keburu berasumsi bahwa PT 20% itu mengebiri potensi dan menutup kemunculan tokoh. Karena sebenarnya maksud adanya aturan PT yang berangka cukup besar itu untuk menjamin kedudukan pemerintahan yang terbentuk nanti cukup kuat ketika berhadapan dengan parlemen terkait dengan rencana pelaksanaan kebijakan.

Kita bisa bayangkan bagaimana jadinya jika presiden berasal dari jalur independen tanpa dukungan parpol? Sulit untuk tidak berasumsi bahwa nanti dia akan menjadi bulan-bulanan di parlemen ketika membahas suatu kebijakan. Akan sulit sekali.

Kembali ke partai politik sebagai kendaraannya, kita semua tahu bahwa cara berhitung politisi itu tidak sama dengan cara kita berhitung sebagai masyarakat pada umumnya. Mereka mempunyai pertimbangan tertentu sebagai acuan untuk memunculkan dan lalu memajukannya dalam kontestasi.

Ketika kita mempunyai pilihan tokoh hebat, sebut saja misalnya TGB yang kader Demokrat. Apakah Demokrat (baca: pak SBY) akan merelakan peluang penting ini padanya dan mengalahkan sang calon matahari harapan keluarga, mas AHY? Saya kurang yakin hal ini akan terjadi, mengingat momen yang sedemikian penting ini sangat merugi jika tidak termanfaatkan dengan baik untuk sang putera mahkota.

Tetapi lebih dari itu, saya tetap berharap ada upaya maksimal dari beberapa partai politik sisa yang belum menyatakan dukungan pada kedua poros yang sudah terbentuk sebelumnya ini, untuk mewujudkan wacana adanya poros ketiga.

Mengapa poros alternatif ini penting?

Saya sangat menyayangkan akan ada banyak suara yang hilang tak tersalurkan jika kontestasi tahun depan merupakan ulangan tahun 2014.

Saya kasihan pada mereka yang dulu sangat getol bersuara dan merasa malu punya presiden yang blekak-blekuk tidak fasih dalam melafalkan ayat-ayat suci alqur'an yang juga mereka nilai sebagai seorang yang tidak memahami agama Islam dengan baik, tidak bisa menjatuhkan pilihannya. Karena baik petahana maupun calon tandingnya yang ulangan tahun 2014 adalah sama saja.  Mereka berdua bukan dari lingkungan keluarga yang terdidik agama secara sangat kuat seperti TGB misalnya.

Nah karena demikian halnya, dan saya sangat yakin bahwa mereka-mereka itu adalah orang-orang yang sungguh konsisten dengan idealisme-nya, maka plis mohon dengan sangat untuk yang terhormat para juragan partai politik agar mengusahakan sebisa dan sebaik mungkin supaya hilangnya suara akibat golput ini tidak terjadi.

Sungguh teramat sayang jika suara yang tidak sedikit jumlahnya itu akan melayang sia-sia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!