Anggaran Pansus Rp. 3,1 Miliar (For Nothing)?

Kaget juga membacanya. Ternyata bukan angka yang sedikit anggaran yang diperlukan untuk sebuah hak angket DPR sekaitan dengan KPK ini. 

Berita yang dilansir oleh kompas ini menyebutkan angka 3.1 M, yang akan digunakan untuk keperluan pansus seperti rapat-rapat pansus (yang dianggarkan mencapai angka Rp. 582,5 juta yang bagian terbesarnya untuk konsumsi rapat, sebagaimana tutur Agun Gunandjar Sudarsa selaku ketua pansus) dan kegiatan berupa konsinyering  untuk kunjungan ke luar kota serta mengundang pakar dan ahli terkait. 

Biaya yang besar ini jelas menyisakan pertanyaan dikarenakan keabsahan dan legalitas dari pansus yang dibentuk ini masih dipertanyakan oleh para pakar hukum tata negara. Bahkan hasil kajian yang dilakukan oleh Pak Machfud MD dan tim yang tergabung dalam APHTN-HAN (Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara) menyatakan cacat hukum. Hak Angket KPK ini cacat hukum baik dari subyek dan obyek. 

Prof. Refly Harun yang tergabung juga di dalam asosiasi itu menjelaskan dengan gamblang pada acara ILC TV-One yang digawangi oleh pak Karni Ilyas dengan tajuk "Amien Dituduh KPK Digugat" (sila tengok cuplikan videonya di youtube)

Nah, jika hak angket ini sejak mulanya saja sudah tidak menepati kaidah atau cacat hukum, lalu mengapa harus tetap dilanjutkan? (Mengutip kalimat pendukung pak Amien ketika diundang di acara talk show tv "Ini ada apa dengan KPK DPR?"...)

Apakah tidak sayang anggaran yang lumayan besar itu dibelanjakan secara tidak tepat guna, sementara pihak eksekutif -si penyedia finansialnya- sampai saat ini masih terus di-poyoki dan dibilang sebagai rezim pengutang? 

Sudah seyogyanya jika penggunaan dana-dana itu bisa lebih bijak dibelanjakannya. Terlepas dari besar kecilnya "tafsir" jumlah terhadap anggaran itu. Bisa jadi sih angka 3,1 yang M itu angka yang tak seberapa untuk ukuran sebuah lembaga negara mengingat dana operasional perseorangan saja ada yang sampai 600 juta toh? Heheh.

Tapi...kembali lagi...tentu kita tidak ingin Spent money for nothing. Karena masih banyak dana dibutuhkan untuk benah-benah negara. Ya toh?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!