Si Duo dahsyat!

Ini bukan tentang dua sosok fenomenal di parlemen itu lho! Tapi tentang dua jempol setia yang kita punya.

Jika sebelum-sebelumnya kita kasih jempol bahkan Two thumbs up sekaligus sebagai ungkapan pujian untuk 'hal-hal yang bagus', atau sebaliknya, two thumbs down untuk 'hal-hal buruk'. Tapi perkembangan jaman telah menambahkan fungsinya menjadi lebih dahsyat.
"Dahsyat?...Ah lebay nih!"

Jempol-jempol kita itu ternyata bisa sangat merusak.

Ketika godaan tuts-tuts virtual dari smartphone itu menyeret keduanya untuk menulis hal-hal buruk caci-maki, sumpah-serapah, hoax, fitnah yang lalu diikuti si jempol kanan beraksi di tombol share. Semuanya sudah terlepas dari kendali kita. Kita tidak pernah akan tahu kemana saja hal buruk itu akan menjelajah dan seberapa besar dampaknya.

Bisa merusak diri sendiri karena bisa berurusan dengan hukum, sebagai bentuk pelanggaran undang-undang yang berlaku. Atau lebih parah menjadi rangkaian penyebab konflik horizontal yang berujung pada perpecahan; suku, agama, ras, antar golongan. Bahkan untuk hal-hal khusus, skalanya bisa internasioanal. Tentu masih segar dalam ingatan toh...ada sebuah negeri yang didatangi berduyun-duyun orang dari berbagai negara yang berebut menumpahkan darah disana.

Memang sih ada banyak hal positif juga yang kedua oknum ini bisa lakukan. Dan itu terserah sang pengendalinya untuk memilih. Apakah kedahsyatan positif yang dipilih atau kedahsyatan negatifnya. Anugerah akal-lah yang bisa memberikan segala pertimbangan baik-buruknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!