Kami Ummat Terbaik!

Meski aku tahu dengan kepastian yang tak tersangkalkanpun, kata-kata nyaringku barangkali hanya akan terkurung oleh tembok-tembok tegap kokoh nan tebal.
Tembok keangkuhan milik orang-orang yang telah mengira dirinya sebagai "pemutus perkara".
Tembok jumawa para pelahap ratus, atau mungkin ribu buku dan kitab.
Atau jikapun tidak, teriakan kerasku itu barangkali hanya akan terhisap  pusaran angin yang lalu meniupkannya, dan hilang entah ke ujung yang mana.
Atau suara yang aku kira nyaring itu hanyalah berupa bisikan sunyi di riuh-rendah dan hiruk-pikuknya semesta yang menolak dan menyangkalinya?!

Namun suara-suara itu, bagaimanapun wujudnya nanti, tak peduli keras ataupun lemah, harus tetap diteriakkan sekuat-kuatnya. Semampu kerja kombinasi paru-paru dan otot perut yang bahu-membahu menyemburkan udara dan menggesek pita suara itu.
Karena dengan suara nyaring itu kebenaran dan keadilan akan terus terperjuangkan. Hingga tak perlu lagi menghitung waktu, dan berpikir kapan teriakan itu harus berakhir.
Ia hanya boleh dihentikan oleh satu hal saja...tegaknya kebenaran dan keadilan itu sendiri.

"Aih buyuuung...apa pula kau ini?! 
Kamu musti pula ingatlah, semua orang juga merasa sedang dalam kebenaran dan tengah memperjuangkannya dengan penuh gelora. 

Yang berkelompok-kelompok dan saling terpisah itu bukankah pula mendaku diri merekalah yang dalam kebenaran?. 
Bukankah kebenaran itu saat ini pada akhirnya adalah baru sebuah tafsir? Yang dengan demikian itu belumlah menjadi sebuah bentuk kebenaran yang absolut?! 
Makanya buyuung sikap saling menghormati dan menghargai atas perbedaan pendapat itu hal yang musti didahulukan.

Memang benar buyuuung, bahwa kebenaran absolut itu ada...memang harus ada dan harus pula terjaga hingga kapanpun. 
Allah sebagai pemilik tunggal kebenaran itu pun telah menegaskan dalam firmanNya jikalau pada setiap ummat dan masa itu ada sang pemberi peringatan yang dengannya itu kebenaran absolut tetap terjaga. 
Para pemberi peringatan dan yang menuruti perkataannya itulah pada akhirnya sebagai ummat terbaik yang dikeluarkan pada manusia untuk setiap kurun waktunya. Pada setiap masa itu akan ada ummat-ummat terbaiknya.
Nah buyuuung, sebelum mendaku diri sebagai ummat terbaik, tentu kamu mengerti apa yang musti kamu perbuat khan?!" 

"Lhoo lho lho buyuuungg...kamu ini orang Indonesia kok dah macam orang India aja, iya ama engga sama juga geleng-geleng!"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!