Eling Lan Waspada

Keinginan baik untuk menolong sesama umat manusia yang menderita dan teraniaya oleh karena konflik-konflik berdarah melalui bentuk-bentuk donasi yang sering kita jumpai, terutama peruntukkannya bagi mereka yang berada nun jauh di luar batas wilayah negara sendiri, jelas tidak akan cukup hanya berbekalkan rasa simpati dan romantisme belaka. 

Apalagi jika melibatkan emosi yang menggebu-gebu yang karenanya bisa berakibat pada hilangnya rasionalitas yang menurunkan kewaspadaan. Potensi berujung pada mudahnya keterhasutan kita oleh narasi yang terus berseliweran yang boleh jadi tidak berimbang, menjadi sangat besar.


Adalah perlu -meski tidak harus paham betul- bekal beberapa pengetahuan geopolitik tentang kawasan yang sedang bergolak itu. Yang paling bisa kita lakukan secara mandiri adalah banyak membaca informasi dari sumber berita yang variatif. 

Lalu jangan lupa kesampingkan dulu kecenderungan keberpihakan kita alias menjadilah netral agar kita bisa memenuhi ungkapan "membacalah apa yang memang perlu dibaca, jangan membaca hanya apa yang ingin dibaca saja".


Lebih lanjut, kiranya pertanyaan investigative yang sangat populer dengan skema 5W+1H (What, Who, Where, When, Why and How) ada baiknya kita adopsi sebagai alat bantu ketika proses memilah-milah itu agar dihasilkan kesimpulan penilaian yang paling mendekati kebenaran faktualnya. 

Pun ketika kita melalukan penelusuran pada pihak/lembaga yang sedang menggalang dana itu, skema yang sama tentu masih bisa digunakan juga. 


Ini bukan tentang prasangka buruk atau tidak percaya atau bahkan menganggap para aktivis itu melalukan kebohongan publik. Sama sekali tidak. Ini lebih untuk menjaga diri kita sendiri, bahkan menjaga keselamatan diri kita sendiri -kita yang mendaku sebagai Believer- dalam perhitungan kelak di Hari Kemudian.


Mengapa kita harus cermat? 

Tidak lain agar kita tidak terjebak pada kesalahan fatal dimana niat baik yang didasari oleh ketulusan hati itu malah menjadi bahan bakar yang mengguyur kobaran api konflik. Niat membantu meringankan derita sesama umat manusia malah berakibat pada berlarut-larutnya situasi buruk yang sedang terjadi.


Satu hal lagi yang harus selalu kita ingat, bahwa dunia perpolitikan itu rumit, ruwet luar biasa, apalagi bagi kita yang tidak benar-benar memahami seluk-beluknya atau kata sederhananya adalah awam. 

Di dalamnya berkelindan berbagai kepentingan dari sekian banyak pihak, yang tidak jarang atas urusannya itu mereka tidak lagi terlalu berhitung akan nilai dari jiwa-jiwa yang boleh jadi tergilas karenanya. 

Pun perlu diingat pula bahwa apa yang nampak di permukaan itu tidak selalu menggambarkan secara nyata apa yang sesungguhnya terjadi di kedalamannya.

Fenomenanya bagaikan seonggok gunung es di permukaan laut. Pucuk kecilnya yang tersembul itu boleh jadi menyimpan bongkahan raksasa yang sulit diukur volume dan bobotnya.


Jadi sememangnya kita kudu tetap berhati-hati, tansah eling lan waspada agar selamat dalam meniti hari-hari kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!