Issue Pribumi Dan Kontestasi

Mendadak kata pribumi ini menjadi begitu populernya belakangan ini. Tak lain lantaran kata itu disebut dalam sebuah pidato pelantikan Bang Anies sebagai gubernur DKI Jakarta beberapa hari silam.

Sebenarnya kata itu juga sering disebut oleh beberapa tokoh lain sebelumnya, namun tidak menjadi heboh seperti hari-hari ini. Kenapa? Hal mudah yang bisa dipersangkakan kenapanya, adalah karena kontestasi pilkada DKI yang sarat dengan issue sensitif yang mendahuluinya. Polarisasi yang terlanjur terbentuk selama proses kontestasinya itu. Sehingga ketika kata yang sebenarnya sudah biasa dan sering kita dengar pun menjadi polemik, ribut dan sibuk berdebat gegontokan yang berkepanjangan. (Ah...apakah benar yang dikata orang jika kita ini masyarakat yang gak pernah bosan berdebat dalam tema apapun?!)

Tapi apapun yang sudah terlanjur itu, ibarat nasi telah mem-bubur, ya dimamam saja. Tepis semua hujatan, olok-olok serta keraguan akan kemampuan kerja gubernur baru dalam menata Ibu Kota ini dengan unjuk kerja yang bagus. Berusaha sekuat daya upaya untuk merealisasikan janji kampanye. Lalu bisa mengidentifikasi dan menghindari hal-hal yang (mestinya) tak penting tapi bisa memancing kegaduhan.

Bang Anies "Keseleo"?

Bang Anies, menurut sementara orang, adalah seorang yang cerdas dan terbiasa dengan langkah-langkah yang terukur. Oleh karenanya bukanlah tentang perkara keseleo lidah ketika menyertakan kata pribumi dalam pidatonya.


Masih menurut analisa sementara orang itu, ada kaitannya dengan helatan di 2019 mendatang. Ini bagian dari strategi untuk menyongsong pilpres mendatang. Dan masih akan muncul lagi wacana-wacana lain yang mempunyai daya untuk meraih simpati. Bang Anies, katanya, ingin menjaga euforia kemenangan dan kebanggaan ini tetap membuncah hingga masa itu datang.

Menurut saya sih boleh-boleh saja orang berspekulasi demikian, namun tanpa dibarengi dengan kinerja yang luar biasa bagus selama masa tunggu ini, saya kira tidak akan cukup. Nah, paling tidak, seratus hari pertama yang biasanya paling disorot inilah sebagai starting point untuk langkah berikutnya. Cetak prestasi-prestasi gemilang yang membanggakan dan meyakinkan lalu dukunganlah yang akan engkau peroleh!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolo Dupak...Apakah Sebutan ini Untuk Kita Juga?

Immigrant Song

Ini Dadaku Mana Dadamu?!